Jumat, 17 September 2010

Komunikasi Interpersonal




Model Interaksional
Oleh Symphorianus Marshall Bima Krisvaramurti
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UAJY ( 090903849 )
Tugas Komunikasi Interpersonal 

Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam hidup ini. Komunikasi sendiri merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Oleh karena itu, setiap orang pasti membutuhkan komunikasi.
Komunikasi yang terjadi di antara kedua belah pihak dapat disebut dengan interaksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kam. 2001: 438), definisi interaksi adalah hal yang saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, antarhubungan dan definisi simbolis (Kam. 2001: 1066) adalah sebagai lambang, menjadi lambang, mengenai lambang.
Ada pula model interaksional. Di dalam model interaksional, hubungan interpersonal dianggap sebagai suatu sistem, yang sistem memiliki sifat-sifat strukural, dan imtegratif. Semua terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Model interaksional ini dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksionis simbolik (lebih dikenal dalam sosiologi) oleh George Herbert Mead. Mead lebih menekankan pada posisi manusia yang aktif. 
George Herbert Mead yang menerapkan tiga tema konsep  pemikiran yang mendasari interaksi simbolik antara lain:
1. Pentingnya makna bagi perilaku manusia
      Berfokus pada pentingnya membentuk makna bagi perilaku manusia, dimana dalam teori interaksi simbolik tidak bisa dilepaskan dari proses komunikasi, dalam kehidupan sehari – hari setiap individu melakukan proses interaksi untuk mendapatkan makna dari komunikasi yang dilakukan. 
      2. Pentingnya konsep mengenai diri 
      Berfokus pada pentingnya ”Konsep diri” atau ”Self-Concept”. Dimana, pada tema interaksi simbolik ini menekankan pada pengembangan konsep diri melalui individu tersebut secara aktif, didasarkan pada interaksi sosial dengan orang lainnya.
3. Hubungan antara individu dengan masyarakat
Berkaitan dengan hubungan antara kebebasan individu dan masyarakat, dimana asumsi ini mengakui bahwa norma-norma sosial membatasi perilaku tiap individunya, tetapi pada akhirnya setiap individu-lah yang menentukan pilihan yang ada dalam sosial kemasyarakatannya, untuk menjelaskan mengenai keteraturan dan perubahan dalam proses sosial.
Model interaksional berlawanan dengan model stimulus-respon (S-R) dan beberapa model linier lainnya. Model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. Kualitas simbolik secara implisit terkandung dalam istilah “interaksional”, sehingga model interaksional berbeda dengan  interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran stimulus-respon. Model ini merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif simbolik, tokoh utamanya  George Herbert. Model interaksional sebenarnya sulit untuk digambarkan dalam model diagramatik, karena karakternya yang kualitatif, nonsistemik, dan nonlinier. Model yang lebih sesuai untuk melukiskan model ini adalah model verbal. Beberapa konsep penting yang digunakan dalam model ini yaitu diri (self), diri yang lain (other), simbol, makna, penafsiran, dan tindakan.Sesuai dengan perspektif interaksi simbolik, model interaksional dalam komunikasi mengatakan bahwa orang – orang sebagai peserta komunikasi bersifat aktif, kreatif, dan reflektif, yang mana menampilkan perilaku kompleks yang sulit untuk diprediksi. 
Blummer mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini yaitu :
1.     Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, nonverbal, lingkungan fisik)
2.     Makna berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya
3.     Makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya

Sumber :
·         Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

0 komentar: