Jumat, 10 Desember 2010

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER KOMUNIKASI INTERPERSONAL

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Symphorianus Marshall Bima Krisvaramurti
Npm : 090903849

Tugas I : Amati komunikasi non-verbal mahasiswa / mahasiswi (teman-teman) Fisip UAJY
Suatu saat, saya duduk-duduk di lobby kampus UAJY, sambil mengobrol bersama teman-teman, hotspotan, mengerjakan tugas, memandang-mandang sekitar, sambil makan camilan yang disediakan oleh teman saya. Saya sedang berpikir, ada hal asik apa yang akan terjadi hari ini, karena saya selalu merasa bahwa setiap hari yang diberikan oleh-Nya merupakan suatu kesenangan yang memberikan keasikan tersendiri. Setelah saya amat-amati, ternyata ada seorang teman yang sedang asik bertelepon entah dengan siapa. Dirinya berbicara cukup keras sehingga pembicaraan darinya terdengar oleh saya. Yang saya herankan, dia ternyata memiliki perlakuan sama seperti ketika berbicara dengan orang yang ada di depannya, padahal dia sedang berbicara dengan orang yang jauh di sana dengan menggunakan media telepon (handphone). Orang tersebut melakukan menggeleng-gelengkan kepala ketika dia menyangkal sesuatu, yaitu ketika dia berbicara, “Bukan ‘Yang.. Bukan aku yang melakukan itu Sayang.. Beneran..”, kemudian dia mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah (menyimbolkan tanda victory/peace) sambil berkata,”Sumpah ‘Yang.. Beneran deh..”. Gestur tubuh orang ini tampak sekali terlihat oleh saya, ketika dia bebicara yang mungkin dianggapnya serius, dia lalu juga melakukan sesuatu dengan komunikasi non verbalnya, padahal itu bukan dilakukan dengan tatap muka. Yang terakhir saya liat dari kelakuannya, yaitu ketika dia bersikap hormat sambil memegang handphone nya, lalu berkata,”Siap ‘Yang..! Laksanakan..”, dengan maksud mengiyakan permintaan orang yang sedang diteleponnya tadi dan menyetujui sesuatu. Setelah itu dia juga berkata,”Ya udah Sayang... Aku mau lanjut kerja tugas lagi eah... See you... Love You ‘Yang, Mmmmuuuaacch..!” sambil mencium handphonenya sendiri. Tak sadar, saya pun senyum-senyum sendiri ketika melihat orang tersebut. Oh, iya, ternyata saya juga melakukan komunikasi non verbal, di mana saya senyum-senyum sendiri saat menatap orang tadi, bukan mengatakan,”Kamu itu lucu..” ketika saya merasa bahwa orang tersebut memang benar-benar lucu, dan saya mengkomunikasikan hal tersebut dengan tersenyum kepadanya.
Masih berbicara mengenai orang yang saya amati tersebut, ternyata dia masih melakukan gerakan-gerakan
Dalam berkomunikasi atau hanya sekedar basa – basi dengan teman – teman, ternyata yang saya amati cukup banyak bahasa non-verbal yang merupakan perwakilan maupun penegasan dari bahasa verbal mereka untuk meyakinkan teman / lawan bicaranya. Ini dilakukan juga karena saya maupun mereka sudah mempunyai kedekatan yang lebih. Ternyata sentuhan-sentuhan dengan orang lain juga sangat sering dilakukan dan bermakna di mana kedekatan mereka dapat terlihat. Dengan gerakan-gerakan tangan maupun gerakan tubuh lainnya yang bervariasi juga menimbulkan pengertian tertentu. Gerakan tubuh juga menandakan bahwa keakraban mereka yang sedang berkomunikasi ditandai dengan gerakan saat berbicara maupun sedikit sentuhan pada  bagian tubuh teman mereka seperti pada tangan, bahu, maupun bagian tubuh lainnya dari lawan bicaranya tersebut.
Terlihat jelas dari pengataman saya, dengan seringnya menyentuh tubuh teman mereka ketika mereka berbicara, maka mereka adalah teman yang akrab dan sudah sering berkomunikasi atau bersama. Waktu itu saya juga melihat, ada 2 orang cewek yang tiba-tiba bertemu ketika di dekat tangga, mereka berpelukan, cium pipi kanan, cium pipi kiri. Apa maksudnya? Ternyata mereka menuangkan perasaan kangen mereka dengan melakukan hal tersebut. Mereka tidak sekedar bicara,”Aku kangen padamu..” namun langsung dengan berpelukan dan cium pipi kanan serta pipi kiri. Hal ini juga menandakan bahwa mereka sudah memiliki kedekatan yang lebih, walau mereka dalam situasi kangen. Berbeda dengan mereka yang jarang melakukan komunikasi non verbal saat melakukan interaksi/berbicara dengan lawan jenisnya. Mungkin saja orang-orang ini memiliki kedekatan yang kurang. 
Berbicara dengan kedekatan, saya ingin meninjau mengenai pacaran. Teman-teman yang berpacaran (berpasangan) di dalam 1 kampus ternyata lumayan banyak, termasuk saya.. J Siapa bilang memiliki pacar maupun pacaran itu tidak indah.. Mungkin saja tidak ada.. Kalau berbicara mengenai pacaran, kebanyakan orang merasakan dirinya sedang berbunga-bunga. Selalu ada yang memperhatikan, ada yang mengatur-ngatur. Pokoknya bahagia deh… selalu berhubungan dengan cinta (menurut beberapa teman).
“Dengan berpacaran, kita bisa mengerti berbagai karakter orang, terlebih lawan jenis. Bisa mempelajari bagaimana berhubungan dengan orang lain.”
Mungkin saya pernah mendengar maupun membaca kalimat di atas. Sebelum kita memutuskan untuk pacaran, pelajari lebih dahulu sifat seseorang tersebut. Di sini kita lebih membutuhkan banyak interaksi. Entah interaksi dengan komunikasi verbal maupun non verbal, semuanya sangat bermakna di dalam suatu hubungan. Mengenai orang yang semula saya amati seperti yang saya ceritakan di atas tadi pun tampak bahwa orang tersebut berpacaran. Tampak dari bahasa verbalnya yaitu menggunakan panggilan “Sayang” serta dia mampu mencium handphonenya yang sebenarnya dia sedang menggambarkan bahwa dia seolah-olah mencium pacarnya itu. Waktu saya di lobby, ternyata cukup banyak orang, berdua-duaan lewat, berjalan, dan tenyata mereka berpacaran.
“Jujur, kalau pacaran agak menyita waktu sekali. entah karena seringnya minta di sms, atau di telp, hehe, emang itu ya kerjaan orang pacaran. kalau gak kan ya gak sampai kayak gtu,” menurut salah satu orang yang berpacaran. Memang, dengan berpacaran mungkin lebih banyak komunikasi yang dapat tersalurkan. Ternyata, kebanyakan teman-teman saya yang berpacaran, lebih memilih pesan non verbal dibanding pesan verbal untuk menyampaikan perasaan sayangnya. Mereka juga menjelaskan bahwa mereka lebih memilih pelukan langsung daripada pengucapan,”aku sayang kamu” dalam mewujudkan perasaan sayang mereka.
Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi dalam masyarakat individu-individu yang terlibat. Dimulai dari proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut oleh seseorang. Berdasarkan tradisi zaman kini, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas seksual atau percumbuan.
Memang komunikasi non verbal dalam menunjukkan rasa kasih sayang sangat banyak sekali terlihat dalam hubungan berpacaran. Di lobby, saya juga melihat sepasang kekasih yang tiba-tiba saling mencium tangan, kemudian mencium kening, tanda kasih sayang, dan ternyata mereka mengucapkan salam karena salah satu dari mereka ada jam kuliah, kemudian mereka berpisah. Banyak pula pasangan yang waktu jalan bergandengan tangan, memegang pinggang, memegang bahu, dan sikap yang lainnya yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kedekatan yang spesial. Beberapa teman saya yang berpacaran juga bercerita bahwa mereka sering pegang pinggang waktu naik motor, nonton film di bioskop sambil pegangan tangan, sampai berteduh diguyuran hujan yang dingin-dingin tapi empuk, semuanya itu dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang mereka.
Pada waktu itu ternyata hujan turun, langit pun gelap. Hujan saat itu malah membuat suasana menjadi hangat oleh sepasang kekasih yang tampak di depan pintu masik gedung perpustakaan, berteduh di teras sambil menunggu hujan reda dengan duduk pangkuan serta berpegangan tangan, saling berpelukan ketika angin datang, membuat suasana kedekatan makin terlihat.
Ada semacam anggapan diantara beberapa remaja bahwa, wajar-wajar aja kalo cuma kiss, mungkin bisa dianggap semacam ungkapan atau expresi kasih sayang. Lalu kapan pacar pantas dikiss dan boleh nge-kiss pacar. Karena kalau sudah berdekatan susah sekali mengontrol tendangan adrenalin, apalagi untuk cowok yang seolah-olah sering menjadi decision maker dalam berprilaku dalam berpacaran, dan kadang-kadang cewek itu suka bingung untuk menolak tangan jahil cowok... (menurut pengamatan saya J)
Saya juga mengamati bagaimana lawan jenis marasa nyaman dan tertarik kepada kita dengan memperhatikan beberapa tanda-tanda umumnya. Cara mereka tersenyum, menatap kita, dan tertawa, bisa menjadi satu pertanda. Bukan hanya dari itu saja, cara mereka memperlakukan kita atau berpegang tangan bahkan berargumen ternyata bisa menjadi petanda bahwa orang tersebut ingin masuk ke dalam hidup kita, atau tertarik kepada kita. Sentuhan seperti yang banyak digunakan orang saat mereka bercakap – cakap adalah sebagai fungsi ekspresif, menurut Heslin, merupakan kategori ‘persahabatan – kehangatan’. Kategori ini meliput setiap sentuhan yang menandakan afeksi atau hubungan yang akrab. Oleh karena itu, mungkin kedekatan seseorang bisa sangat begantung ketika mereka menggunakan ungkapan non verbal saat mereka berkomunikasi, contohnya dalam kedekatan berpacaran. Adanya bahasa tubuh membuat seseorang lebih yakin dan mengerti  apa yang sedang mereka perbincangkan. Bahkan dalam jarak jauh sekalipun dengan teman, bahasa non-verbal mampu mewakili maksud dari orang tersebut, misalnya ketika ada 2 orang yang berjarak jauh, salah satunya menyatakan persetujuan dengan mengacungkan jempolnya dan berkata “ok..”.

Tugas II : Bandingkan dan analisis perbedaan, kelebihan, serta kekurangan antara komunikasi interpersonal tatap muka dengan komunikasi interpersonal bermedia. Berikan pula penilaian terhadap komunikasi bermedia khususnya dalam konteks komunikasi virtual.

Kelebihan komunikasi interpersonal tatap muka:
·         dapat mengetahui respon orang yang sedang berkomunikasi dengan kita
·         kita bisa langsung bisa mempengaruhi lawan bicara kita (hal ini biasa di pakai oleh salesman door to door untuk menawarkan barang mereka, dengan face to face mereka bisa mempengaruhi para calon pembeli)
·         Kita bisa menunjukkan siapa diri kita di depan orang yang kita ajak komunikasi, tanpa harus takut dan menutupi jati diri kita yang sebenarnya
·         Pesan yang akan kita sampaikan jauh lebih jelas bila tatap muka berlangsung. Disitu kita bisa melihat ekspresi danfeedback dari orang yang kita ajak bercakap
·         Sampai sekarang, komunikasi interpersonal tatap muka (face to face) masih di anggap sebagai komunikasi yang paling efektif untuk berkomunikasi, oleh sebab itu banyak yang masih mempertahankan model komunikasi ini
·         Tidak ada hambatan teknis karena langsung pada orang yang dituju tidak melalui perantara.
Kekurangan komunikasi interpersonal tatap muka, yaitu :
·         Symbol komunikasi yang tercipta atau digunakan adalah symbol – symbol lama dan tidak ada kebaruan
·         Tidak dapat menembus batas ruang dan waktu. Jika kita face to face maka sudah jelas kita harus berada di ruangan dan waktu yang sama.
·         Jika face to face, kita masih diikat dengan aturan – aturan yang membuat kita segan atau malu untuk mengungkapkan apa yang ingin kita ungkapkan

Kelebihan komunikasi interpersonal bermedia
·         Proses komunikasinya bersifat terbuka, artinya pengirim dan penerima pesan memiliki kepentingan yang sama.
·         Dapat berinteraksi dengan banyak orang di seluruh dunia
·         Komunikasi yang terjalin dapat berlanjut
·         Memunculkan symbol – symbol baru dalam berkomunikasi
·         Menembus batas ruang.
·         Menembus batas waktu.
·         Kita dapat menyembunyikan jati diri kita yang sebenarnya
Kekurangan komunikasi interpersonal ber-media, yaitu :
·         tidak dapat melihat ekspresi maupun mimik muka orang yang sedang berkomunikasi dengan kita secara langsung
·         Kurang ampuh untuk memikat atau mempengaruhi lawan bicara kita
·         Komunikasi akan terhambat jika terjadi kesalahan teknis (connetion failed)


Penilaian saya terhadap komunikasi ber-media khususnya dalam konteks komunikasi virtual

Komunikasi virtual adalah proses penyampaian pesan melalui ruang maya (cyberspace) yang bersifat interaktif. Cyberspace yang selama ini kita kenal dengan sebutan internet. Cyberspace itu sendiri merupakan wadah untuk banyak orang berkomunikasi secara virtual, oleh karena itu komunikasi yang terjadi di cyberspace disebut sebagai komunikasi virtual. Komunikasi virtual memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari cyberspace itu sendiri membuat dunia ini menjadi sebuah ruang yang tanpa batas. Dengan menggunakan komunikasi virtual para pelaku komunikasi ini tidak mengenal akan batas geografis dan perbedaan ruang dan waktu karena semua kendala seperti yang terdapat pada komunikasi klasik ini dapat teratasi. Kita dapat bertemu dan berkomunikasi dengan semua orang dipenjuru dunia di dalam cyberspace. Keunggulan dari komunikasi virtual dibandingkan alat komunikasi lainnya adalah tingkat kecepatan dan keefisienannnya, ia bisa menyiarkan pesan dan informasi yang dibutuhkan oleh users secara langsung. Internet juga sangat efektif sebagai alat berkomunikasi dengan banyak orang sekaligus, apabila kita menggunakan telepon selular maksimal kita melakukanteleconference dengan 3 hingga 10 orang. Namun di cyberspace kiat bisa berkomunikasi dan ber-teleconference dengan 1000 orang atau bahkan lebih dalam 1 waktu dan 1 ruang yaitu cyberspace. Namun cyberspace juga memiliki sejumlah keterbatasan atau kekurangan diantaranya sifat dari kuminkasi yang terjadi di cyberspavce itu sendiri bersifat luas. Sehingga membuat proximity (kedekatan) antar users terasa kurang. Sangat berbeda dengan pangguna telepon yang pasti sudah saling mengenal satu sama lain. Cyberspace juga acap kali digunakan sebagai wadah untuk cybercrime, seperti ancaman, penipuan, bahkan pelecehan seksual dan para pelaku cybercrime lebih susah untuk ditemukan. Karena belum ada cyberlaw yang cukup kuat untuk membasmi cybercrime. Keterbatasan lain dari cyberspace adalah terkadang membuat beberapa orang terjebak dalam dunia maya tersebut, mereka menomor-duakan kehidupan nyatanya. Karena ia merasa dia lebih merasakan kehidupan sepeti apa yang ia inginkan di cyberspace.

Model komunikasi virtual:
A.    E-Mail
Merupakan layanan internet yang diminati banyak orang di dunia. E-Mail adalah suatu bentuk layanan internet yang menawarkan penyampaian pesan secara luas. E-mail atau “electronic mail” berbentuk asynchronous communications (komunikasi asinkronis), artinya pengirim pesan dan penerima pesan tidak berada pada tempat dan waktu yang sama.
Kelebihan :
Ø   Proses komunikasinya bersifat terbuka, artinya pengirim dan penerima pesan memiliki kepentingan yang sama.


Kekurangan :
Ø   feedback  tertunda, di mana meskipun pesan dikirim langsung oleh pengirim, namun pesannya tidak langsung dapat diterima dan feedback-nya tidak dapat langsung dikirimkan kepada pengirim. Penerima harus melakukan connection untuk bias menjawab pesan yang dikirim oleh pengirim.
Ø  Penyampaian pesan antara sender dan recipient tergantung pada prinsip-prinsip semantic.
Ø  Pengirim dan penerima pesan pada umumnya sudah saling mengenal.
Ø   Memungkinkan terjadinya salah persepsi dan pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk linguistic ataupun petunjuk prosemik (tinjauan psikologis).

B.     Chatting (Internet Relay Chat)
Ini merupakan layanan yang banyak diminati oleh para remaja di seluruh dunia. Di mana layanan room chat ini menawarkan kita untuk dapat berinteraksi secara langsung kepada banyak orang. Room chat atau biasa disebut chatting adalah suatu program untuk para pengguna internet di mana saja, tujuannya agara dapat mengenal satu sama lain, yang berada di belahan dunia lain, berifat synchronous communications yaitu pengirim dan penerima pesan berada pada tempat dan waktu yang sama. Termasuk media komunikasi interaktif. Ada banyak layanan yang dapat kita nikmati misalnya MIRC atau Yahoo! Messanger (YM). Dengan chatting kita dapat melihat wajah orang yang baru kita kenal apa bila computer kita dilengkapi dengan camera, sehingga dengan webcam kita dapat berinteraksi secara tatap muka dengan orang tersebut.
Kelebihan :
Ø  dapat berinteraksi secara tatap muka, dengan webcam
Ø  feedback dapat langsung dirasakan, feedback berulang-ulang (direct feed back synchronous)
Ø  bebas berinteraksi
Ø  dapat berinteraksi dengan banyak orang di seluruh dunia
Ø  komunikasi yang terjalin dapat berlanjut
Kekurangan :
Ø  komunikasinya bersifat tertutup
Ø  bentuk pesan tergantung pengirim dan maknanya terkadang susah dipahami oleh penerima
Ø  bahasa yang digunakan, pengetahuan semantic, budaya serta etika dapat menjadi kendala dalam melakukan interaksi chatting.
Ø  Hambatan teknis, seperti disconnect ataupun server down, yang tidak memungkinkan computer yang digunakan terkoneksi dalam jaringan internet.

C.    Websites
Secara teknis, websites adalah sebuah system di mana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan dalam bentuk hypertext. Layanan ini dapat dimanfaatkan untuk memasang informasi secara on line dan bersifat virtual (maya) yang memiliki kaitan (link) informasi yang tidak terbatas.
Web dapat diakses oleh perangkat lunak web client yang disebut Browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam webserver melalui protocol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Beberapa yang cukup popular Microsoft Internet Explorer, Netscape Navigator, Opera, Mozila Fox,dll. Selain itu, juga terdapat produk browser yang hanya dikenal dikalangan terbatas.
Kelebihan :
Ø  Dapat dinikmati kapan saja
Ø  Informasi yang ditawarkan sangat lengkap
Ø  Bebas mencari informasi
Ø  Informasi bersifat umum
Ø  Informasinya lebih actual
Ø  Informasinya juga bersifat highlight
Kekurangan :
Ø  Feedback bersifat asynchronous communications
Ø  Hambatan mekanis, yakni server down, disconnect dan conection failed. Tidak terjadinya koneksi antara computer user dengan jaringan internet.
Ø  Hambatan bahasa dari web dominant luar negeri yang lebih banyak eksposurenya disbanding web dominant dalam negeri.
Ø  User terkadang tidak tahu untuk mengeksplorasi suatu web melalui icon-icon yang terdapat dalam web.
Ø  Adanya keterbatasan informasi dalam web yang diinginkan oleh user sehingga tidak memberikan kepuasan pada pengguna.

Kamis, 23 September 2010

love u

ڸ٥ﻻ ﻉ√٥ ﺎ ٱ ღ ๏̯͡๏

╔♫═╗╔╗ ♥
╚╗╔╝║║♫═╦╦╦╔╗
╔╝╚╗♫╚╣║║║║╔╣
╚═♫╝╚═╩═╩♫╩═╝
(●̮̮̃•̃)
/█\ ıllıllılı
´´´´´´´´´´´´¶¶
I break outside this open door, catch me as I wash away, I'll find you.
Once you're here,
you're never gone..
LOVE

(marshall)

Jumat, 17 September 2010

Komunikasi Interpersonal




Model Interaksional
Oleh Symphorianus Marshall Bima Krisvaramurti
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UAJY ( 090903849 )
Tugas Komunikasi Interpersonal 

Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam hidup ini. Komunikasi sendiri merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Oleh karena itu, setiap orang pasti membutuhkan komunikasi.
Komunikasi yang terjadi di antara kedua belah pihak dapat disebut dengan interaksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kam. 2001: 438), definisi interaksi adalah hal yang saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, antarhubungan dan definisi simbolis (Kam. 2001: 1066) adalah sebagai lambang, menjadi lambang, mengenai lambang.
Ada pula model interaksional. Di dalam model interaksional, hubungan interpersonal dianggap sebagai suatu sistem, yang sistem memiliki sifat-sifat strukural, dan imtegratif. Semua terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Model interaksional ini dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksionis simbolik (lebih dikenal dalam sosiologi) oleh George Herbert Mead. Mead lebih menekankan pada posisi manusia yang aktif. 
George Herbert Mead yang menerapkan tiga tema konsep  pemikiran yang mendasari interaksi simbolik antara lain:
1. Pentingnya makna bagi perilaku manusia
      Berfokus pada pentingnya membentuk makna bagi perilaku manusia, dimana dalam teori interaksi simbolik tidak bisa dilepaskan dari proses komunikasi, dalam kehidupan sehari – hari setiap individu melakukan proses interaksi untuk mendapatkan makna dari komunikasi yang dilakukan. 
      2. Pentingnya konsep mengenai diri 
      Berfokus pada pentingnya ”Konsep diri” atau ”Self-Concept”. Dimana, pada tema interaksi simbolik ini menekankan pada pengembangan konsep diri melalui individu tersebut secara aktif, didasarkan pada interaksi sosial dengan orang lainnya.
3. Hubungan antara individu dengan masyarakat
Berkaitan dengan hubungan antara kebebasan individu dan masyarakat, dimana asumsi ini mengakui bahwa norma-norma sosial membatasi perilaku tiap individunya, tetapi pada akhirnya setiap individu-lah yang menentukan pilihan yang ada dalam sosial kemasyarakatannya, untuk menjelaskan mengenai keteraturan dan perubahan dalam proses sosial.
Model interaksional berlawanan dengan model stimulus-respon (S-R) dan beberapa model linier lainnya. Model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. Kualitas simbolik secara implisit terkandung dalam istilah “interaksional”, sehingga model interaksional berbeda dengan  interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran stimulus-respon. Model ini merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif simbolik, tokoh utamanya  George Herbert. Model interaksional sebenarnya sulit untuk digambarkan dalam model diagramatik, karena karakternya yang kualitatif, nonsistemik, dan nonlinier. Model yang lebih sesuai untuk melukiskan model ini adalah model verbal. Beberapa konsep penting yang digunakan dalam model ini yaitu diri (self), diri yang lain (other), simbol, makna, penafsiran, dan tindakan.Sesuai dengan perspektif interaksi simbolik, model interaksional dalam komunikasi mengatakan bahwa orang – orang sebagai peserta komunikasi bersifat aktif, kreatif, dan reflektif, yang mana menampilkan perilaku kompleks yang sulit untuk diprediksi. 
Blummer mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini yaitu :
1.     Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, nonverbal, lingkungan fisik)
2.     Makna berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya
3.     Makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya

Sumber :
·         Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya